Jumat, 03 Februari 2017

Contoh Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)




LAPORAN
KULIAH KERJA LAPANGAN
(KKL)
KELAS KEBUDAYAAN NUSANTARA






JURUSAN SASTRA NUSANTARA PRODI SASTRA JAWA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2013





I. LATAR BELAKANG

Jawa merupakan bagian dari Indonesia yang sangat kaya akan khasanah budaya. Baik yang berupa materiil maupun nonmateriil. Bentuk budaya materiil contohnya seperti bangunan – bangunan dan benda – benda yang mempunyai nilai sejarah. Beberapa bentuk kongritnya berupa candi, fosil purba, dan masih banyak lagi yang lain. Sedangkan budaya yang berbentuk non materiil yaitu upacara adat yang masih banyak kita jumpai di sekitar kita. Seperti upacara labuhan/larung sesaji di parangkusuma, gunung merapi dan lereng gunung lawu.
Dalam menekuni suatu bidang ilmu pengetahuan, sayogyanya ada dua unsur yang dapat mendukung terserapnya materi. Yaitu dengan cara teori dan praktek. Mata kuliah Kebudayaan Nusantara sangatlah banyak mempelajari kebudayaan – kebudayaan yang ada di Indonesia. Mulai Prasejah hingga saat ini. Sehingga perlu diadakannya praktek lapangan atau yang biasa disebut Kuliah Kerja Lapangan (KKL).
Dengan diadakannya Kuliah Kerja Lapangan ini, mahasiswa diharapkan dapat mempelajari beberapa peninggalan – peninggalan prasejarah dan dapat mengamati peninggalan kebudayaan manusia Jawa dari zaman prasejarah hingga kini.

II. LANDASAN KEGIATAN:
ΓΌ  Keputusan rapat dosen mata kuliah kebudayaan nusantara dengan mahasiswa pada tanggal 21 dan 22 November 2013.

III. TUJUAN KEGIATAN:
Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan Mata Kuliah Kebudayaan Nusantara 2013 diadakan dengan tujuan:
v  Mengamati peninggalan budaya nusantara yang tersimpan di dalam Pura Mangkunegaran,
v  Mempelajari perkembangan kebudayaan manusia Jawa di Museum Sangiran.
v  Mengamati perdagangan produksi  budaya Jawa pada kini di Pasar Klewer, Solo.
v  Pengamati perkembangan budaya batik di Museum Batik Danarhadi. Solo.
v  Menghasilkan Output berupa paper sebagai salah satu nilai Ujian Akhir Semester Gasal.

IV. SASARAN KEGIATAN:
ΓΌ  Kegiatan ini mengajak seluruh mahasiswa kelas Kebudayaan Nusantara jurusan Sastra Nusantara Fakultas Ilmu Budaya.
ΓΌ  Mahasiswa Sastra Nusantara Fakultas Ilmu Budaya dari berbagai angkatan yang berminat.

V. JENIS KEGIATAN
            Dalam Kuliah Kerja Lapangan ini, mahasiswa akan menuju empat obyek wisata dengan kegiatan sebagai berikut:
1)      Mengamati peninggalan budaya nusantara yang tersimpan di dalam Pura Mangkunegaran.
2)      Mempelajari perkembangan kebudayaan manusia Jawa di Museum Sangiran.
3)      Mengamati perdagangan produksi budaya Jawa pada masa kini di Pasar Klewer, Solo.
4)      Mengamati perkembangan Budaya Batik di Museum Batik Danarhadi, Solo.
5)      Menghasilkan paper sebagai salah satu nilai ujian Ujian Akhir semester gasal.





VI. PANITIA PELAKSANA
Panitia pelaksana Kuliah Kerja Lapangan sebagai berikut:
Penanggungjawab                                     : Prof. Dr. Marsono S.U.
Ketua Panitia                                             : Ahmad Uwais Alqurni
Sekretaris                                                  : Suci Nurjannah
Bendahara                                                 : Nur Winda Sari
Koordinator Kegiatan                               : Nedta Septi
Seksi Konsumsi                                        : A. Dinna Fatimah
Seksi Dokumentasi                                   : Ela Risky
Seksi Hubungan Masyarakat                    : Sudrajat Bimantara

VII. PESERTA
Peserta Kerja Kuliah Lapangan ini adalah seluruh mahasiswa Sastra Nusantara yang mengikuti kelas Kebudayaan Nusantara dan beberapa mahasiswa yang berpastisipasi. Diantaranya:


1)      A. Dinna Fatimah
2)      Suci Nurjannah
3)      Nedta Septi
4)      Wardatul Jannah
5)      Siti Miyatun
6)      Sawitri
7)      Jundi A.F.
8)      Claudio Falasi
9)      Shaffira Muna F.U.
10)  Indriane Glaudiah CH .
11)  Katrynada Jauharatna
12)  Ajeng Puspaningtyas
13)  Nur Winda Sari
14)  Ella Risky E.
15)  Dwika Ningrum
16)  Bambang Sunarto
17)  Sudrajat Bimantara
18)  Ahmad Uwais Al.
19)  Giyatno
20)  Dicky Dwi Nurseto
21)  Ahmadin
22)  Karlla Raisa P.
23)  Saraswati
24)  Eusebia Marryland
25)  Anggit Sasmito
26)  Lina Ma’muro
27)  Umaira Fambayun
28)  Moh. Robiansyah
29)  Tika Anggraeni
30)  Mela Rahmawati
31)  Thomas
32)  Afif Asrori A.
33)  Ferida Ardiayanti
34)  Fitria Dewi Rahmawati
35)  Pratiwi Budi Amani
36)  M. Fery Setiawan
37)  Ajeng Mahardika
38)  Nining Kurniawati
39)  Erwin Eka Mayyanda
40)  Widha Primadiwati AM.
41)  Nurmalia Habibah
42)  Rapi Ayu Anggun
43)  Angga Rilitama
44)  Ni Made Sunny Reken
45)  Budo Widyanto
46)  Febry Perdana Putra
47)  Nanda Ummul Rahmah
48)  Farida Yohansari
49)  Taufiqul Hakim



VIII. TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini akan dilakukan pada:
Hari                       : Sabtu
Tanggal                 : 7 Desember 2013
Pukul                     : 06.00 WIB – 18.00 WIB.
Tempat                  :
a.                   Musium Sangiran
b.                  Gardu Pandang
c.                   Pura Mangkunegaran Solo.
d.                  Musium Batik Danarhadi Solo.
Dengan bentuk rundown kegiatan terlampir.

IX.        DESKRIPSI PELAKSANAAN PROGRAM
a.       Museum Sangiran
Mahasiswa KKL tiba di Musium Sangiran pada pukul 09.30 wib. Setelah turun dari Bis, peserta langsung menuju ruangan audio video untuk menyaksikan gambaran singkat mengenai proses datangnya manusia purba dari Afrika sampai datang di Jawa tepatnya di daerah Sangiran. Sangiran terletak diantaranya Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar. Situs manusia purba sangiran merupakan situs manusia purba terbesar di dunia menurut Pusat Kajian Manusia Purba. Pada tahun 1956 diakui oleh UNESCO. Kedatangan manusia purba dan hewan purba melalui jembatan darat yang terjadi akibat gejala tektonis pada 2 juta tahun yang lalu. Sehingga lautnya mengalami kenaikan setinggi seratus meter. Sehingga antara wilayah laut Indonesia sampai dengan afrika menjadi daratan.
                  Manusia purba di Sangiran beradaptasi dengan lingkungan dengan cara yang sangat sederhana. Untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari mereka hidup dengan berburu. Alat – alat tradisonal seperti kapak juga telah mereka buat. Cara perburuan mereka selain menghadang, mereka juga membuat jurang untuk binatang supaya buruan tersebut masuk ke jurang dan dapat mudah untuk ditangkap. Dalam keadaan dingin pada malam hari, manusia purba sudah mengenal api unggun. Entah dari mana meraka mempunyai ilmu tersebut, hingga sekarang pun masih belum diketahui asal usul kebiasan membuat api unggun tersebut.
                  Namun di akhir cerita, ada tiga faktor yang memungkinkan terjadinya kepunahan manusia purba tersebut. Diantaranya a) terjadinya hujan meteor yang sangat dasyat, b) terjadinya letusan gunung berapi yang maha besar, c) perubahan lingkungan yang derastis pada sekitar 100.000 tahun yang lalu. Sehingga manusia purba dan binatang purba mengalami kepunahan.

b.      Gardu Pandang.
Lokasi Gardu Pandang tidaklah jauh dari Musium Sangiran, yaitu sekitar 1 kilometer. Gardu Pandang ini terletak di bukit Sangiran yang paling tinggi, sehingga dari tempat ini kita bisa melihat Sangiran yang luasnya sekitar 56 kilometer persegi. Gardu pandang merupakan bangunan yang berbentuk menara yang terdiri dari tiga lantai.
Tidak ada tiket masuk di lokasi ini, akan tetapi ada uang sumbangan secara sukarela dari pengunjung yang digunakan sebagai uang kebersihan. Area di temapat ini lumayan luas, ada tempat parker, pos jaga, kamar kecil, dan balai. Jalannya pun cukup lebar dan juga bagus karena terlihat apabila jalan tersebut baru dilakukan pengaspalan.
c.       Pura Mangkunegaran
Pada saat memasuki Pura Mangkunegaran, kami disambut dengan hujan yang lumayan deras. Namun hal itu tidak menjadi halangan bagi kami. Dengan tiket Rp 10.000,00 kami dipersilahkan masuk ke dalam Pura Mangkunegaran dengan di pandu dengan 2 Guide local. Kami terbagi menjadi dua kelompok, Guide pertama perempuan bergabung dengan kelompok 1 sampai 3. Dan Guide kedua laki – laki bergabung dengan kelompok 4 sampai 6. Penjelasan dari para guide cukup informative, meskipun ada beberapa pertanyaan yang di ajukan oleh salah satu dosen pendamping kami yang di jawab dengan samar – samar.

d.      Museum Batik Danar Hadi Solo.
Kelompok kami tiba di museum batik sekitar pukul 15.00 wib. Lokasi museum ini sangatlah strategis, yaitu berada di jalan Slamet Riyadi Solo jalan satu arah. Ketika memasuki halam museum, kami terbelalak dengan bentuk bangunan tua yang elegan. Namun, kami sedikit merasakan kekecewaan. Karena pihak museum sudah menutup museum tersebut, padahal di depan pintu masuk museum terpampang jelas bahwa museum tutup jam 17.00 wib. Sehingga kami sempat adu argument dengan pihak toko Danar Hadi, karena mereka yang berada di tempat pada saat itu. Akhirnya pihak museum mempersilahkan kami masuk museum walaupun dengan sedikit pelayanan yang terlambat.
                  Ketika masuk ke dalam Musium Batik Danarhadi, kami disambut dengan dua orang, yaitu ibu Asti sebagai asisten manager sekaligus guide dan ibu Ir. Ny. Toetti sebagai Kurator. Mulai dari ruangan pertama kami dijelaskan dengan batik – batik koleksi museum. Museum ini mempunyai kurang lebih 9 ruangan, dan masing – masing ruangan terdapat jenis – jenis batik yang sangat beragam. Ibu Kurator juga menginformasikan bahwa museum memiliki kurang lebih 11.000 koleksi batik dari seluruh dunia. Diantaranya batik mangkunegaran, Yogyakarta, solo, Madura dan lain – lain. Kurang lebih 2 jam yang kami habiskan untuk menelusuri ruangan demi ruangan museum ini. Di depan Musium terdapat toko atau butik yang menjual berbagai produk batik Danarhadi. Sebelah kiri Musim terdapat beberapa bangunan, yaitu restaurant, rumah kuno, musola, taman yang terdapat di dipan dan pos satpam di gerbang masuk Museum Batik Danarhadi.

XI. RINCIAN ANGGARAN PENGELUARAN
v  Pemasukan
Dana Mandiri                                                     Rp 2.546.000,00
Dana Jurusan Sastra Nusantara                         Rp 2.000.000,00
Total                                                                              Rp 4.546.000,00
                                                                  
v  Pengeluaran
a)        Fotokopi Proposal dan Laporan                                  Rp      30.000,00
b)        Transport                                                                     Rp      10.000,00
c)        Tiket masuk Sangiran                                                 Rp    300.000,00
d)        Tiket masuk Musium
Batik Danar Hadi                                                        Rp    735.000,00
e)        Tiket masuk Mangkunegaran                                      Rp    400.000,00
f)         Tiker masuk Gardu Panggung                                    Rp      30.000,00
g)        Konsumsi peserta                                                        Rp    424.000,00
h)        Retribusi Parkir bus                                                    Rp      18.000,00
i)         Tips supir dan kernet                                                  Rp    190.000,00
j)         Tips Guide local                                                          Rp    100.000,00
k)        Sewa Bus                                                                    Rp 2.000.000,00
l)         Plakat                                                                          Rp    120.000,00
m)     Lain – lain                                                                   Rp    189.000,00
Total                                                                           Rp 4.546.000.00


XI. PENUTUP

Kerja Kuliah Lapangan sangatlah dibutuhkan guna mendukung pengetahuan mahasiswa dalam menambah wawasan dengan melihat langsung objek kajian. Dari empat objek lokasi yang kami tuju, semuanya memiliki banyak informasi yang tidak dapat kami temukan dikelas.
Demikian laporan ini disusun dalam rangka hasil dari Kuliah Kerja Lapangan Kelas Kebudayaan Nusantara Jurusan Sastra Nusantara Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada. Semoga dengan adanya laporan KKL ini dapat menambah pengatahuan dan wawasan mahasiswa dalam sejarah cakrawala Jawa.



        Yogyakarta,  11 Desember 2013
Dosen Pendamping                                                                   Ketua Panitia


Prof. Dr. Marsono S.U.                                                           Ahmad Uwais Al.      
NIP. 194908101977031001                                            NIM. 11/320237/SA/16214                       

Mengetahui,
Ketua Jurusan Sastra Nusantara


Drs. Soeharto Mangkusudarmo M.Hum
NIP. 195601241987101001




Lampiran

Rundown Kegiatan
KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)
KELAS KEBUDAYAAN NUSANTARA
JURUSAN NUSANTARA PRODI SASTRA JAWA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Waktu Perjalanan Kuliah Kerja Lapangan

No
Pukul
Acara
Orientasi
1.
05.00 – 06.45
Persiapan
Fakultas Ilmu Budaya
2.
06.4509.30
Perjalanan
Perjalanan menuju Musium Sangiran
3.
09.30 – 11.45
Musium Sangiran
Mempelajari perkembangan kebudayaan manusia Jawa di Museum Sangiran
4.
11.4511.50
Perjalanan
Perjalanan munuju Gardu Pandang
5.
11.50 – 12.10
Gardu Pandang
Mengamati cekungan sangiran yang mempunyai luas 56 Km.
6.
12.10 – 13.10
Perjalanan
Perjalanan menuju Pura Mangkunegaran
7.
13.10 – 14.45
Pura Mangkunegaran
Mengamati peninggalan budaya nusantara yang tersimpan di dalam Pura Mangkunegaran
8.
14.4514.50
Perjalanan
Perjalanan menuju Museum Batik Danar Hadi Solo
9.
14.50 – 17.00
Musium Batik
Mengamati perkembangan budaya batik di Museum Batik Danarhadi. Solo.
9.
17.00 – 19.30
Perjalanan
Back to Jogja






·   Lampiran – lampiran dokumentasi.
a. Sangiran

b.Pura Mangkunegaran Solo.


c. Musium Batik Danarhadi Solo