Jumat, 03 Februari 2017

Resensi Asmara Lakon Wayang


Asmara Lakon Wayang
Oleh: Ahmad Uwais Alqurni
 
 
Buku ini menceritakan kisah asmara. Dalam setiap asmara pasti ada yang namanya perjuangan. Perjuangan yang dapat menetukan layak tidaknya atau pastas tidaknya mendapatkan cinta. Rintangan yang dihadapi tidak hanya masalah finansial dan restu, tetapi lebih kepada jiwa kepahlawanannya.
Dalam buku tulisan K.G.P.A.A. Mangkunagara VII dan R. Mulyono ini, mengisahkan perjuangan Prabu Kurupati, Suyudana, Dewi Dursilawati, dan Peksi Anjaliretna dalam mewujudkan cinta yang berhak ia dapatkan. Konflik mulai muncul ketika tidak adanya restu dari calon mertua, atau sebut saja keluarga dari calon premaisuri. Karena jika ingin meminang putri raja, sang Raja pasti mengajukan persyaratan sebagai tebusannya.
Tebusan itu tidak hanya menyimbolkan sebagai jiwa kesatria, tetapi juga untuk membuktikan bahwa ilmu yang dimiliki sampai sejauh mana. Karena tidak menutup kemungkinan, di saat sang raja lengser, juga sang peminang sudah siap dan mumpuni untuk dijadikan pengganti sang raja. Serta melatih kebesaran hati apabila mengalami kekalahan dalam berperang. Bisa dikatakan sportif  dalam bermain. Mengandung nilai moral yang sangat bagus untuk diteladi untuk kita semua.
Selain itu, buku ini terbagi ke dalam dua bahasa. Yaitu bahasa jawa sebagai bahasa asli suntingan dari naskah aslinya dan terjemahan kedalam bahasa Indonesia. Sehingga memudahkan pemabaca, terutama bagi pembaca sebagai penutur asing. Dengan membaca yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, pembaca akan lebih mengerti. Begitu juga kepada pembaca penutur jawa, akan menambah kosa kata jawa yang mungkin belum pernah dijumpainya dalam tatabahasa selama ini. Menurut saya, ada sedikit tatabahsa yang perlu untuk diperjelas agar memudahkan pemahaman pembaca dalam mencerna kalimat-kalimat yang sedikit membingungkan karena mungkin isinya yang menoton.

Kehidupan ini bagaikan peperangan, apabila kita tidak mempersiapkan untuk maju perang, jangan mengharapkan sesuatu yang enak dikemudian hari. 





Data Buku atau Identitas Buku 
Judul Buku                              : Serat pedhalangan ringgit purwa.
Penulis atau pengarang           : K.G.P.A.A. Mangkunagara VII dan R. Mulyono Sastronaryatno.
Penerbit                                   : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan PROYEK PENERBITAN BUKU SASTRA INDONESIA dan Daerah, Jakarta.
Tahun terbit                            : 1980Tebal
Buku                                       : 54 halaman



Tidak ada komentar:

Posting Komentar