Kamis, 04 Mei 2017

Filosofi Jenang Orang Jawa

*Makna dari jenis jenang*

*Jenang abrit* petak mempunyai makna warna merah dan putih merepresentasikan penciptaan/asal-usul manusia laki-laki dan perempuan.
*Jenang lang* maknanya selalu melihat sesuatu dengan demensi yangluas, namun tetap fokus dengan apa yang menjadi tujuan.
*Jenang saloko* maknanya kesucian itu milik Allah. Manusia harus selalu mewaspadai nafsu "aku" pada dirinya, berani mengoreksinya diri sebagai jalan untuk bisa mengenal Allah.
*Jenang manggul* maknanya adalah manusia harus menjunjung tinggi kebaikan leluhur yang telah mewariskan segala pengetahuan.
*Jenang suran* maknanya waktu itu terbatas, manusia  seharusnya ingat masa lalu dan memperbaiki masa depan.
*Jenang timbul* mempunyai makna harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Manusia harus ingat Allah dan selalu berdoa untuk mewujudkan harapannya menjadi kenyataan.
*Jenang grendul* maknanya kehidupan itu seperti roda yang berputar, kadang di atas kadang di bawah.
*Jenang sumsum* maknanya pada diri manusia melekat sifat kelemahan dan kekuatan.
*Jenang lahan* maknanya agar melepaskan semua nafsu negatif, iri, dengki, sombong dan sebagainya di hadapan Allah.
*Jenang pati* maknanya melebur nafsu dan pasrah kepada Allah.
*Jenang kolep* maknanya manusia sebagai mahkluk sosial selalu dihadapkan pada perbedaan. Menghormati dan menghargai perbedaan menjadi nilai yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
*Jenang ngangrang* maknanya manusia seharusnya belajar mengontrol emosi kemarahannya agar kekuatan pada dirinya bisa bermanfaat untuk sesama.
*Jenang taming* maknanya belajar menjaga kekuatan dengan berdoa kepada Allah dan mengenali serta memahami kelemahan diri sendiri.
*Jenang lemu* mawi sambel goreng maknanya manusia agar tak lemah membangun semangat baru dalam kehidupan.
*Jenang koloh* maknanya kesempurnaan adalah tujuan hakiki kehidupan manusia, yang sering dilalaikan dalam kesibukan sehari-hari.
*Jenang katul* maknanya kita hidup tak bisa berdiri sendiri karena selalu membutuhkan orang lain.
*Jenang warni* empat maknanya simbul nafsu yang melekat pada diri manusia. Warna merah simbol amarah. Putih menyimbolkan Muthamainah , kuning artinya aluamah dan hijau maknanya
sufiyah (nafsu yang selalu ingin memiliki duniawi.

Wallahu a'lam bishowab.

Presiden Ludruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar