Lorong Waktu
Bangkai musim yang tercecer bergumul diantara hirukpikuk
Aroma busuknya tak mampu mengusik pengepul dosa
Di atas langitlangit akal ribuan cumbu menggelapkan waktu
Mati, nalar para kolektor moral terkunci ambisi
Hitam, putih, santapan isu di pagi hari
Mereka lupa pada hari harus kembali
Nanah dan darah pekat membungkus hatinya yang laknat
Terbiasa dengan kebodohan nalar pintar
Dia tertawa ketika sang-waktu mengintainya
Sadar, napas tersengal di kerongkongan
Kartama Sura Wijaya
Komunitas Sastra Nusantara
Kun 0417.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar