Sabtu, 25 Maret 2017

HARAM MENGEDIT KETIKA MENULIS!!


HARAM MENGEDIT KETIKA MENULIS!!
Oleh: Selvia Stiphanie
Komunitas Bisa Menulis

Anda bertanya?
Baik. Saya akan mencoba menjelaskan berkaitan tentang judul di atas.
Mengapa saya mengambil istilah 'HARAM' mengedit tulisan KETIKA sedang menulis? Sebab HARAM adalah kata yang sangat 'membatin'. Siapa saja takut melakukan hal yang haram jika di dalam jiwanya masih ada keimanan. Nah, bagaimana dengan seorang penulis yang mengedit tulisannya ketika sedang menulis? Apakah dia tidak beriman? Betul, ia tidak mengimani satu hal, bahwa terlalu sering mengedit tulisan saat menulis adalah salah satu cara membuat tulisan menjadi GAGAL. Baru setengah, off. Udah hampir selesai, malah mandeg di ending.
MENGEDIT ketika menulis adalah salah satu SEBAB mengapa tulisan Anda tidak selesai-selesai.
MENGEDIT saat menulis adalah HARAM bagi penulis.
MENGEDIT saat menulis membuat Anda berpotensi STOP menulis dalam kurun waktu yang lama.
MENGEDIT saat menulis dapat membuat GAGAL NULIS!!!
Berkali-kali Anda menulis, setiap kali itu juga Anda merasa selalu salah, lalu memperbaikinya hingga berbulan-bulan sampai suatu ketika Anda akan merasa jenuh. "Kapan selesai?", "Karyaku tidak bagus." dan segala penyakit lainnya.
Sebentar...
Jangan terburu-buru untuk menyimpulkan. "Kok begitu? Bukankah kita harus selalu memperbaiki tulisan kita yang salah?"
Betul sekali. Kita WAJIB mengedit tulisan KETIKA tulisan kita sudah SELESAI. (Perhatikan huruf kata berhuruf KAPITAL)
Pernah melihat seorang pelari maraton?
Adakah ia menengok lawannya di belakang? Tidak bukan?
Ia hanya memikirkan garis finish dan berusaha mencapai titik itu dengan sekuat tenaga. Bahkan, sorak sorai penonton pun tak ia pedulikan, apakah penonton sebelah kiri mendukungnya atau penonton sebelah kanan malah mendukung orang lain. Ia juga tidak peduli, seberapa banyak lawannya yang jatuh berguguran.
Melihat ke belakang!
Kalah!!!
Jadi, jangan pernah sekali-kali membuka halaman 1- 89 jika Anda sudah berada di halaman 90. Tetap terus menulis!
"Gimana? Saya lupa nama tokohnya."
"Aduh, lupa alur ceritanya."
"Itu abjadnya nggak sesuai EYD."
Sudah...
Jangan pikirkan itu semua. Terus saja menulis! Jangan pedulikan apapun kecuali garis FINISH..
Tahukah Sahabat?
Karya pertama saya, "Perempuan Kertas" adalah karya yang diselesaikan dalam kurun waktu 1 bulan. Sebuah karya motivasi dari seorang anak berusia 16 tahun. Dan saat ini bestseller.
Mengapa bestseller?
Itu bukan karena saya selalu mengedit EYD, membetulkan kalimat sesuai kaidah bahasa, de el el.
Tapi karena saya menulisnya dari HATI. Saya tumpahkan semuanya melalui rasa yang tulus.
Hasilnya?
1. EYD kacau balau (tapi editor mengeditnya)
2. Bab tidak tersusun rapi (ada editor yang menyusunnya)
3. Monoton tak ada gambar (ada layouter yang mempercantiknya)
Bagi saya, karya saya 5 tahun lalu adalah karya paling BERANTAKAN kaidah bahasanya tetapi paling LAKU di pasaran.
Selanjutnya.
Setelah puas membuat buku motivasi,
Tahun 2010, saya mulai menulis novel dengan konsisten. Waktu saya sediakan full 24 jam kecuali makan, shalat, tidur, dan serba serbi wajib yang lain. Ketika menulis, saya selalu 'flash back', saya baca lagi dari halaman awal, saya perbaiki typonya, alurnya dan sebagainya. Cihuuuuyyy... Akhirnya...
Tahukah kapan selesainya?
6 BULAN... Enam bulan (Hayoo tulisan mana yang benar? Sudah jangan diperbaiki)
Saya coba ajukan naskah itu ke Penerbit, ternya DITOLAK.
Bayangkan, naskah pertama 1 bulan DITERIMA, naskah kedua 6 bulan DITOLAK?
Dan karena hal demikian, akhirnya selama 1.5 tahun, saya BERHENTI menulis karena tidak tahan dengan penolakan yang begitu menyakitkan. Saya sudah susah bin capek bin mau habis nafas mengerjakan novel itu, malah ditolak. Sakit hati!
Alhamdulillah
Di tahun 2013 saya bangkit kembali.
Dengan tekad yang kuat dan belajar dari kesalahan, akhirnya 1 Novel 350 halaman dapat diselesaikan dalam 1 bulan. Dan berlanjut, 1 novel pernah saya tulis dalam jangka waktu 1 HARI saja (sekarang sudah mau difilmkan).
Sudah, itu saja cerita singkat (panjang) tentang perjalanan saya mengapa saya berani mengatakan HARAM..
Silakan dicoba... Bagi siapapun yang hingga saat ini tak pernah bisa menyelesaikan 1 BUKU seumur hidupnya.
Saya yakin.
Karya TERBAIK ada di tangan Anda tahun ini!
Semangaaaatttt...
Niatkan segala sesuatunya karena Allah SWT.
Info : kiriman ini diketik dengan handphone nokia E63 dan sudah 3 kali saya menyuntingnya.
Copas dari Materi Pelatihan bersama Kak Putri Padi (Novelis dan Penulis buku best seller Roman Hamidi)
YUK SHARE..
BIAR PENULIS LAIN TAHU TENTANG HAL INI... tag teman teman kamu yang membtuhkan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar