Mengabdi Untuk Negri dan Si Raja Rimba
Oleh: Jeri Zulpani
Komunitas Bisa Menulis
.
Saya mengajar di tempat terpencil, butuh fisik yang kuat
serta mental baja. Perjalanan kesana melewati rimba belantara yang masih banyak
dihuni binatang-binatang buas. Persediaan bekal yang cukup harus benar-benar
dipersiapkan secara teliti. Mulai dari sayur mayur, beras, dan lain-lainnya.
Untung saja orang tua selalu mendukung, sedikit banyaknya beliau selalu
membantu dengan tangan terbuka.
.
Banyak kisah di balik derita, mungkin itu kalimat yang cocok
untuk saya gambarkan. Jalan yang Ekstrim, terkadang hujan deras menjadi teman
sejawat yang sulit untuk reda. Rantai motor putus secara mendadak sudah soal
biasa. Mau tidak mau bengkel darurat harus dikerjakan, cuci karburator, dan
masih banyak suka duka yang sudah jadi makanan sehari-hari.
.
Namun pengalaman yang paling membuat sekujur tubuh saya
meriang tak bernyawa, adalah saat SI Raja Rimba menampakkan diri tepat
dihadapan saya. Saat itu seluruh badan saya tidak bisa digerakkan, seakan-akan
ada medan magnet yang menguasainya. Ia memperlihatkan taringnya, panjangnya
lebih kurang 10 cm. Lalu ia melompat, tinggi lompatannya sekitar tiga meter.
Saya baru bisa kembali menggerakkan badan setelah ia pergi 15 menit kemudian.
.
Sering berjumpa dengan harimau itu, akhirnya lama-lama rasa
takut itu hilang. Ia tidak pernah mengganggu siapa pun. Menurut cerita
orang-orang tempat saya mengajar, harimau itu adalah raja harimau lainnya yang
hidup di sana. Ia ingin berkenalan, niat menyapa saya dengan aumannnya.
.
Tapi yang paling membuat resah penduduk di sana, berhembus
kabar yang kurang enak. Para pemburu liar mencoba menangkapnya dengan perangkap
yang terbuat dari tali rem mobil truk. Harimau itu terlepas, ia mengamuk,
membunuh kambing-kambing penduduk. Mereka ketakutan, tak terkecuali saya dan
majlis guru lainnya yang datang ke sana. Hingga beberapa minggu, ia selalu
mengaum di siang bolong itu. Kakinya terluka, ia kesakitan. Semoga saja ada tindak
lanjut dari pemerintah, menangkap para pemburu liar itu, dan menanganinya
secara hukum. Apa jadinya jika harimau itu punah begitu saja, apa rasa kasihan
itu sudah tidak ada???
# JZ . 12-03-2017
Tanggal 12 Maret jam 23:54
Tidak ada komentar:
Posting Komentar