BRO... NYADAR KAGA YAH
Pada saat engkau mati, janganlah kau bersedih. Jangan
pedulikan jasadmu yang sudah mulai layu, karena kaum muslimin akan mengurus
jasadmu. Mereka akan melucuti pakaianmu, memandikanmu dan mengkafanimu lalu
membawamu ke tempatmu yang baru, kuburan.
Akan banyak orang yang mengantarkan jenazahmu bahkan mereka
akan meninggalkan pekerjaannya untuk ikut menguburkanmu. Dan mungkin banyak
yang sudah tidak lagi memikirkan nasihatmu pada suatu hari.....
Barang barangmu akan dikemas; kunci kuncimu, kitab, koper,
sepatu dan pakaianmu. Jika keluargamu setuju barang-barang itu akan
disedekahkan agar bermnfaat untukmu.
Yakinlah; dunia dan alam semesta tidak akan bersedih dg
kepergianmu. Ekonomi akan tetap berlangsung! Posisi pekerjaanmu akan diisi
orang lain. Hartamu menjadi harta halal bagi ahli warismu. Sedangkan kamu yg
akan dihisab dan diperhitungkan untuk yang kecil dan yang besar dari hartamu!
Kesedihan atasmu ada 3;
Orang yg mengenalmu sekilas akan mengatakan, kasihan.
Kawan-kawanmu akan bersedih beberapa jam atau beberapa hari lalu mereka
kembali seperti sediakala dan tertawa tawa! Di rumah ada kesedihan yg mendalam!
Keluargamu akan bersedih seminggu dua minggu, sebulan dua bulan, dan mungkin
hingga setahun?? Selanjutnya mereka meletakkanmu dalam arsip kenangan!
Demikianlah "Kisahmu telah berakhir di tengah-tengah
manusia". Dan kisahmu yang sesungguhnya baru dimulai, Akhirat!! Telah
musnah kemuliaan, harta, kesehatan, dan anak. Telah engkau tinggalkan rumah,
istana dan istri tercinta. Kini hidup yg sesungguhnya telah dimulai.
Pertanyaannya adalah:
Apa persiapanmu untuk kuburmu dan Akhiratmu??
Syaikh Abu Ishaq Al-Huwainy -hafidzahullah- pernah
mengajukan sebuah pertanyaan,
"Mengapa singa selalu bisa memburu kijang, padahal
kijang lebih cepat larinya ketimbang singa..?"
Beliau kemudian memberi jawaban:
"Karena kijang banyak menoleh, hal itu membuatnya
lambat berlari, sehingga memberi peluang bagi singa untuk menerkamnya.
Sementara singa, dia tahu apa yang menjadi tujuannya, tak sedikitpun ia
berpaling dari tujuannya itu.
Hikmahnya adalah, ketika kita sedang dalam perjalanan menuju
Allah, jangan terlalu banyak menoleh...
Jangan sibukkan diri dengan dunia yang menggiurkan, jadikan
Allah sebagai satu-satunya tujuan hidup.
*selamat malam mingguan* 😎
Sumber: tetangga sebelah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar