Jangan Lepas Hijabmu
"Hmm! Bener kamu tolak, Ann?" tanya sang ibu.
Gadis manis itu hanya mengangguk sambil menuang air minum dari teko ke
gelasnya.
.
Siang hari Senin itu, gadis berhijab syar'i ini baru saja pulang
dari kantor perusahaan perbankan. Oleh pihak perusahaan tersebut, Ann dipanggil
karena ia diterima kerja di sana, ia melamar pada satu pekan sebelumnya. Awal
mendapat kabar tersebut, Ann dan ibunya merasa senang. Namun, Ann merubah kabar
baik itu jadi pilu. Ia tidak jadi kerja di sana. Padahal gaji dan posisi
jabatannya sudah bisa dikatakan bagus, ia langsung mendapat jabatan sebagai
teller di perusahaan Bank tersebut.
.
"Kenapa alasannya kamu tolak, Ann?" tanya ibu,
wajahnya agak masam.
.
"Harus lepas kerudung, Bu ..., gimana dong?" Ann
merangkul pundak ibunya dengan manja.
.
Sosok ibu yang tangguh. Ia tetap memberi nasihat baik pada
Ann agar tetap bersabar. Sebenarnya ibu si gadis manis itu tidak menuntut
anaknya untuk segera berkerja, namun Ann punya sikap yang ambisius. Di masa
mudanya yang masih jomblo, Ann punya impian ingin membahagiakan kedua orang
tuanya, diam-diam ia ingin memberangkatkan ayah dan ibunya untuk ibadah umroh.
Harapan itu terus Ann genggam, sambil terus menempuh perjuangannya.
.
Ayahnya Ann pernah menawarkan dia untuk menikah. Namun, Ann
mohon izin kepada ayahnya, sementara ia ingin menikmati kesendirian untuk
berkarir, hanya sebentar. Hmm. Orang tua Ann tidak menuntut, mereka menuruti
kemauan Ann dengan syarat, Ann harus tetap berada di dalam koridor aturan agama
islam.
***
Teguh pendiriannya. Sering ia mendapat tawaran kerja dari
banyak perusahaan besar. Namun hampir semua harus buka hijab! Cermat dan
hati-hati dalam memilih, itulah pendiriannya.
.
Yang dimaksud Ann, bukan hijab hanya pakaian syar'i yang ia
kenakan di tubuhnya saja, bukan hanya itu. Hijab taqwa pun ia menjaganya.
.
"Jadi gimana, Ann?" tanya ayahnya.
.
"Gimana apanya, Yah?"
.
"Mau nikah atau mau tetap cari kerja?"
.
"Nggak, Yah. Izinkan Ann buka usaha aja ya? Ann boleh
nggak, pinjam modal untuk usaha?"
.
Ayahnya terbalak, "Hmm, tanya dulu sama Allah, boleh,
nggak. Jangan asal langsung minta tolong sama ayah." cetus ayahnya Ann.
.
Ilmu tauhid selalu diajarkan ayahnya Ann. Kalau butuh
apapun, Ann diajarkan ayahnya untuk lebih dulu minta pada Allah. Malam hari itu
Ann tahajjud, bersimpuh dan mengadu pada Allah tentang keluh kesahnya.
Perjalanan hidup si gadis manis itu belum berakhir.
.
Ia mendapat kabar, bahwa dirinya berhasil lolos dalam
program beasiswa kuliah di Kairo, Mesir. Tanpa biaya apapun. Ann, pekan depan
akan berangkat ke Kairo. Seribu satu bayangan, akan seperti apa hidupnya di
sana. Air mata haru terurai dalam rasa syukurnya kepada Allah. Kedua orang tua
Ann pun ikut bangga.
.
"Ann yakin, impian untuk memberangkatkan ayah dan ibu
untuk ibadah umroh, pasti bisa Ann persembahkan." ujar batinnya. Ia haru
di tengah pelukan hangat kedua orang tuanya.
***
Eddy Pepe
Biru Langit Pamungkas
Komunitas Bisa Menulis
Depok, 30 Maret 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar