Silent Love
Azelia Putri Rukmana Dewi
Komunitas Bisa Menulis
Deg... deg... deg. Dadaku tiba-tiba berdegup dengan kencang.
Ada apa ini? Ragaku seakan tidak lagi mampu menahan.
Dia, disana! Netra ini menangkap sesosok bayangan yang
selalu bersembunyi jauh di dalam hati.
Kaki ini tertancap tidak mau pergi, Oca pun biarlah nanti
juga pasti kembali. Aku ingin tertawa dan menangis! rasa ini demikian
menghimpit hati.
Za, andai saja kamu tahu. Hanya dengan melihat tawamu, dunia
seakan runtuh di depanku. Rasaku demikian menyiksa, ingin berkata namun lidah
ini kelu seketika.
Za, entah mulai kapan hati ini bergejolak karenanya. Aku
tahu, tatapan itu bukan untukku! Tapi untuk dia yang kau genggam tangannya.
Za, aku pun tahu bahkan senyum itu bukan untukku. Bodohnya,
aku tetap merasa bagaia.
Za, jika bumi saja bisa memberi tanpa berkata! Aku pun sama.
Za, jika angin saja bisa memberi tanpa berharap! Aku pun
sama.
Za, biarlah rasa ini membuncah dalam diam. Menghimpit dalam
kesendirian. Mengikat hingga jiwa ini hilang, biarlah.
Za, lihat! Di sini aku menangis sendirian. Menahan hati yang
ingin melonjak keluar.
Za, di sini cinta ini membunuhku. Membakar habis logikaku,
tapi biarlah ini menjadi luka.
Aku rela mencintai dalam diam. Akan kutunggu saat dimana
netramu menangkap bayang dan menggapai tangan ini penuh kerinduan.
Bandung 060417
Tidak ada komentar:
Posting Komentar